Jumat, 24 Oktober 2014

Proyek Film Kartun

Kelompok 5
Nama Anggota Kelompok :
Dinda Rizvina Nasution (11-007)
Rizki Hasanah (11-029)
M. Rizki Nugroho (11-062)
Puspa Aryani Tantri (11-102)
Eva Brahmana (11-126)

Adapun konsep mengenai karya yang akan kami tampilkan nanti jika dikaitkan dengan empat tahap proses kreativitas (Wallas, 1926), yakni:
Tahap I (Persiapan)
-Mempersiapkan diri menyelesaikan masalah
Beberapa hari setelah mendapatkan tugas kelompok untuk membuat suatu karya yang nantinya akan ditampilkan sehabis Ujian Tengah Semester (UTS), kami memutuskan untuk merundingkan/mendiskusikan kira-kira apa yang akan kami tampilkan.

-Mencari dan menghimpun data atau informasi
Di tahap ini, kami mendapatkan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan tugas ini. Adapun hal-hal tersebut yakni, kami bebas menampilkan apa saja, dapat berbau penampilan ataupun berbentuk sebuah produk. Sebelum menampilkan tugas ini, pada tanggal 24 Oktober kami diwajibkan memposting bagaimana konsep kami nantinya. Setelah itu, kami memutuskan untuk berdiskusi guna menetapkan penampilan apa yang akan kami persembahkan kelak.

Tahap II (Inkubasi)
Ketika kami belum dapat keputusan apa yang akan ditampilkan, kami memutuskan untuk mendiamkan informasi itu sejenak.

Tahap III (Iluminasi)
Setelah berdiam diri, akhirnya salah satu anggota kelompok mendapatkan insight yaitu ingin membuat film kartun (animasi) yang kemudian diperkuat oleh anggota kelompok lainnya dengan memberikan masukan agar dalam film tersebut mengandung nilai-nilai moral dan edukasi.

Tahap IV (Verifikasi)
Akhirnya kelompok pun memutuskan untuk menampilkan film kartun (animasi) yang bukan sekedar hiburan semata namun juga memberikan nilai-nilai moral dan edukasi pada tiap penontonya.
Ketika individu ataupun kelompok memutuskan untuk membuat ataupun melakukan sesuatu pastinya ada yang melatarbelakangi mereka dalam proses pembuatannya. Kami mencoba mengemukakan latar belakang mengapa pada akhirnya kami tetapkan untuk membuat sebuah film kartun.

Latar Belakang
Televisi merupakan salah satu sumber informasi bagi tiap kalangan, termasuk di dalamnya anak-anak. Informasi-informasi yang disiarkan di televisi seharusnya dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penikmatnya. Anak-anak yang sedang berada dalam tahap eksplorasi sangat mudah untuk menginternalisasi apa yang mereka lihat dan apa yang mereka rasakan, salah satunya dari apa yang mereka lihat di televisi.

Dewasa ini, acara-acara yang disiarkan oleh televisi kurang menggambarkan sesuatu yang dapat diteladani oleh anak-anak, sebut saja acara Ganteng Ganteng Srigala, Manusia Harimau, Superboy, Bastian Steel, Cakep Cakep Sakti dan masih banyak yang lainnya, yang secara kontennya menurut kami tidak mencerminkan nilai-nilai moral dan edukasi. Sayangnya, rata-rata tayangan televisi zaman sekarang adalah acara-acara seperti ini, sehingga anak-anak tidak lagi mendapatkan sesuatu yang seharusnya mereka dapatkan. Misalkan saja, banyak-anak-anak yang menerapkan apa yang mereka lihat di televisi, seperti tragedi di Bukit Tinggi; seorang anak SD menyiksa temannya sendiri, ada juga kasus anak SD berciuman di dalam kelas.

Hal tersebut memancing kami untuk membuat sebuah karya yang dapat dinikmati oleh anak-anak juga dapat menanamkan nilai-nilai moral serta memberikan edukasi pada mereka. Karya yang akan kami buat adalah sebuah film kartun (animasi) yang kami rancang sedemikian rupa sehingga memiliki nilai-nilai moral dan edukasi. Adapun film kartun (animasi) ini merupakan kumpulan dari banyak foto yang kami ubah menjadi video stop motion.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, apabila terdapat salah pengucapan atau pun kata-kata yang kurang berkenan, kami mohon maaf. Terima kasih.