Kelompok 5
Nama Anggota Kelompok :
Dinda Rizvina Nasution (11-007)
Rizki Hasanah (11-029)
M. Rizki Nugroho (11-062)
Puspa Aryani Tantri (11-102)
Eva Brahmana (11-126)
Adapun konsep mengenai karya yang
akan kami tampilkan nanti jika dikaitkan dengan empat tahap proses kreativitas
(Wallas, 1926), yakni:
Tahap I (Persiapan)
-Mempersiapkan diri menyelesaikan
masalah
Beberapa hari setelah mendapatkan
tugas kelompok untuk membuat suatu karya yang nantinya akan ditampilkan sehabis
Ujian Tengah Semester (UTS), kami memutuskan untuk merundingkan/mendiskusikan
kira-kira apa yang akan kami tampilkan.
-Mencari dan menghimpun data atau
informasi
Di tahap ini, kami mendapatkan informasi
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan tugas ini. Adapun hal-hal tersebut
yakni, kami bebas menampilkan apa saja, dapat berbau penampilan ataupun
berbentuk sebuah produk. Sebelum menampilkan tugas ini, pada tanggal 24 Oktober
kami diwajibkan memposting bagaimana konsep kami nantinya. Setelah
itu, kami memutuskan untuk berdiskusi guna menetapkan penampilan apa yang akan
kami persembahkan kelak.
Tahap II (Inkubasi)
Ketika kami belum dapat
keputusan apa yang akan ditampilkan, kami memutuskan untuk mendiamkan
informasi itu sejenak.
Tahap III (Iluminasi)
Setelah berdiam diri, akhirnya
salah satu anggota kelompok mendapatkan insight yaitu ingin
membuat film kartun (animasi) yang kemudian diperkuat oleh anggota kelompok
lainnya dengan memberikan masukan agar dalam film tersebut mengandung
nilai-nilai moral dan edukasi.
Tahap IV (Verifikasi)
Akhirnya kelompok pun
memutuskan untuk menampilkan film kartun (animasi) yang bukan sekedar hiburan
semata namun juga memberikan nilai-nilai moral dan edukasi pada tiap
penontonya.
Ketika individu ataupun kelompok
memutuskan untuk membuat ataupun melakukan sesuatu pastinya ada yang
melatarbelakangi mereka dalam proses pembuatannya. Kami mencoba mengemukakan
latar belakang mengapa pada akhirnya kami tetapkan untuk membuat sebuah film
kartun.
Latar Belakang
Televisi merupakan salah satu
sumber informasi bagi tiap kalangan, termasuk di dalamnya anak-anak.
Informasi-informasi yang disiarkan di televisi seharusnya dapat menambah
wawasan dan pengetahuan bagi penikmatnya. Anak-anak yang sedang berada dalam
tahap eksplorasi sangat mudah untuk menginternalisasi apa yang mereka lihat dan
apa yang mereka rasakan, salah satunya dari apa yang mereka lihat
di televisi.
Dewasa ini, acara-acara yang
disiarkan oleh televisi kurang menggambarkan sesuatu yang dapat
diteladani oleh anak-anak, sebut saja acara Ganteng Ganteng Srigala,
Manusia Harimau, Superboy, Bastian Steel, Cakep Cakep Sakti dan masih
banyak yang lainnya, yang secara kontennya menurut kami tidak mencerminkan
nilai-nilai moral dan edukasi. Sayangnya, rata-rata tayangan televisi
zaman sekarang adalah acara-acara seperti ini, sehingga anak-anak tidak lagi
mendapatkan sesuatu yang seharusnya mereka dapatkan. Misalkan saja,
banyak-anak-anak yang menerapkan apa yang mereka lihat di televisi, seperti
tragedi di Bukit Tinggi; seorang anak SD menyiksa temannya sendiri, ada
juga kasus anak SD berciuman di dalam kelas.
Hal tersebut memancing
kami untuk membuat sebuah karya yang dapat dinikmati oleh anak-anak juga dapat
menanamkan nilai-nilai moral serta memberikan edukasi pada mereka. Karya
yang akan kami buat adalah sebuah film kartun (animasi) yang kami
rancang sedemikian rupa sehingga memiliki nilai-nilai moral dan
edukasi. Adapun film kartun (animasi) ini merupakan kumpulan dari
banyak foto yang kami ubah menjadi video stop motion.
Demikianlah yang dapat kami
sampaikan, apabila terdapat salah pengucapan atau pun kata-kata yang kurang
berkenan, kami mohon maaf. Terima kasih.