Rabu, 07 Januari 2015

EVALUASI TUGAS AKHIR KREATIVITAS

Televisi merupakan salah satu sumber informasi bagi tiap kalangan, termasuk di dalamnya anak-anak. Informasi-informasi yang disiarkan di televisi seharusnya dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penikmatnya. Anak-anak yang sedang berada dalam tahap eksplorasi sangat mudah untuk menginternalisasi apa yang mereka lihat dan apa yang mereka rasakan, salah satunya dari apa yang mereka lihat di televise. Dewasa ini, acara-acara yang disiarkan oleh televisi tidak menggambarkan sesuatu yang dapat diteladani oleh anak-anak, sebut acara Ganteng Ganteng Srigala, Manusia Harimau, Superboy, Bastian Steel, Cakep Cakep Sakti yang secara kontennya menurut kami tidak mencerminkan nilai-nilai moral dan edukasi. Sayangnya, rata-rata tayangan televisi zaman sekarang adalah acara-acara seperti ini, sehingga anak-anak tidak lagi mendapatkan sesuatu yang seharusnya mereka dapatkan.

Misalkan saja, banyak-anak-anak yang menerapkan apa yang mereka lihat di televisi, seperti tragedy di Bukit Tinggi; seorang anak SD menyiksa temannya sendiri, ada juga kasus anak SD berciuman di dalam kelas. Hal ini memancing kami untuk membuat sebuah karya yang dapat dinikmati oleh anak-anak juga dapat menanamkan nilai-nilai moral serta memberikan edukasi pada mereka. Karya yang akan kami buat adalah sebuah film kartun yang kami rancang sedemikian rupa sehingga memiliki nilai-nilai moral dan edukasi. Adapun film kartun ini merupakan kumpulan dari banyak foto yang kami ubah menjadi video stop motion.

Tujuan
Adapun tujuan kelompok kami dalam pembuatan film kartun pendek ini adalah
  • Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah kreativitas
  • Mencoba menampilkan sesuatu sesuatu yang mengandung unsur edukatif yang memberikan pesan moral dan dapat ditonton oleh semua kalangan usia

Metode
Kelompok memutuskan menggunakan media video untuk menampilkan sebuah produk untuk menyelesaikan tugas akhir mata kuliah kreativitas ini, yang mana video stopmotion yang akan ditampilkan terdiri dari serangkaian foto yang digabungkan sehingga menjadi sebuah video. Adapun peralataan yang kami gunakan untuk pembuatan film kartun pendek ini adalah :
1. Kertas HVS berwarna
2. Spidol
3. Pulpen cair
4. Gunting
5. Pensil
6. Penghapus
7. Kamera HP
8. Laptop

Teori 4 P
1. Pribadi
Berdasarkan teori 4 P, komponen yang pertama adalah pribadi yang mengatakan bahwa setiap individu itu unik dan memiliki keterampilan yang berbeda-beda. Hal ini terlihat dari setiap anggota kelompok yang memiliki ide atau gagasan dalam menyelesaikan tugas akhir dari mata kuliah kreativitas, seperti gagasan membuat drama, komik, dan stopmotion. 

2. Pendorong
Munculnya ide kreatif dari masing-masing anggota kelompok didasarkan adanya dorongan internal dari dalam diri tiap-tiap anggota kelompok yaitu ingin menciptakan sebuah karya yang original dan memiliki nilai estetika yang tinggi, serta ingin mendapatkan nilai A pada mata kuliah ini. Selain itu, dorongan eksternal juga mempengaruhi munculnya ide kreatif dari masing-masing anggota kelompok seperti adanya deadline yang mewajibkan setiap kelompok untuk menyelesaikan tugas pada waktu yang telah ditetapkan. 

3. Proses
Adapun proses yang terjadi selama menyelesaikan tugas akhir mata kuliah krestivitas ini, yaitu :
a.    Mendiskusikan ide-ide apa saja yang akan ditetapkan untuk dilaksanakan
b.    Memutuskan salah satu ide yang telah dikemukakan oleh anggota kelompok, yaitu membuat sebuah film kartun pendek.
c.    Menetapkan tema film kartun
d.   Membuat jalan cerita
e.    Menggambar, mewarnai, memfotokopi dan menggunting gambar dari masing-masing tokoh dan atribut yang digunakan dalam cerita,
f.     Memfoto tiap-tiap adegan yang ada dalam cerita, yang mana pembuatan video stopmotion membutuhkan foto dalam jumlah yang banyak. Pada proyek ini, kami menghasilkan lebih dari 700 foto untuk dijadikan sebuah film kartun pendek yang berdurasi 3 menit 44 detik.
g.    Setelah proses pengambilan gambar selesai, dilanjutkan dengan mengisi suara tiap-tiap tokoh dalam cerita.
h.    Proses selanjutnya adalah pengeditan, yang mana serangkaian foto tersebut digabungkan untuk menjadi sebuah film pendek, kemudian rekaman suara disesuaikan dengan tiap-tiap adegan pada film, memasukkan backsound serta menambahkan kata-kata untuk memperjelas adegan tersebut.
i.      Pelaksana:
1)      M. Rizki Nugroho sebagai editor dan pengisi suara “bapak”.
2)      Dinda Rizvina sebagai penggambar dan pengisi suara “anak”.
3)  Eva Brahmana sebagai penggambar, pengambil gambar dan pengisi suara “mamak”.
4)    Rizki Hasanah sebagai penggambar, pengambil gambar dan pengisi suara “teman”.
5)      Puspa Aryani Tantri sebagai penggambar dan pengisi suara “guru”.

4. Produk
Film kartun pendek bertema gadget.
Jalan cerita
Seorang anak laki-laki yang duduk di bangku SMP, bernama Rizki yang sangat suka bermain gadget. Setiap hari sepulang sekolah, ia selalu bermain gadget sampai lupa waktu dan menunda-nunda pekerjaannya seperti lupa mengganti mengganti pakaian, menunda waktu makan, tidur terlalu larut, hingga ia lupa untuk belajar. Kedua orang tua Rizki setiap hari meengingatkannya untuk mengatur waktu antara bermain dan belajar, namun Rizki acuh terhadap nasihat orang tuanya.
Suatu hari guru di sekolahnya mengumumkan akan diadakannya ujian. Rizki ingat hal ini, namun akibat keasyikan bermain gadget, Rizki menunda waktu belajarnya hingga waktu ujian tiba Rizki tidak bisa menjawab soal ujiannya satupun. Hal ini menyebabkan Rizki mendapat nilai jelek, hingga akhirnya menyesali perilakunya dan berjanji kepada ibunya tidak mengulangi perilakunya tersebut.

Evaluasi 
1. Film kartun pendek yang ditampilkan, bukan merupakan buah pikiran kami yang pertama. Sebelumnya, kami telah membuat sebuah film kartun yang bertema buah-buahan yang menceritakan persaingan antara buah jeruk dan minuman buah jeruk instan. Dewasa ini, kebanyakan orang lebih memilih mengkonsumsi minuman buha jeruk instan karena lebih praktis daripada bersusah-susah membuat minuman dari buah jeruk segar. Persaingan tersebut mengakibatkan munculnya ide licik dari minuman buah jeruk instan karena merasa dirinyalah yang paling diminati dan tidak ada yang boleh menyaingi dirinya. Ide-ide liciknya disusun menjadi sebuah rencana untuk mencelakai buah jeruk agar hanya dirinyalah yang diminati oleh tuan rumahnya. Walaupun sering dicelakai oleh minuman buah jeruk instan, buah jeruk tetap bersabar dan tidak mau membalas perilaku buruk dari minuman buah jeruk instan. Sedangkan ide licik tersebut menjadi bumerang bagi minuman buah jeruk instan, yang mana karena ide liciknya tersebut ia menghancurkan dirinya sendiri.
Adapun alasan kami tidak jadi menampilkan ide kami yang pertama karena kami merasa bahwa film tersebut tidak sesuai dengan harapan kami, dimana rekaman suara yang dimasukkan kurang sesuai dengan tiap-tiap adegan sehingga membuat film menjadi sulit untuk dimengerti.

2. Setelah pemutaran film selesai, dosen pengampu mata kuliah kreativitas memberikan komentar kepada kami bahwasanya apa yang kami sampaikan dan yang kami tampilkan tidak dapat diakses di blog kami, dengan kata lain konten yang kami paparkan di blog tidak lengkap/detail mengenai proses pembuatan tugas ini dari awal hingga terciptanya produk film kartun ini. Beliau juga mengatakan bahwasanya kami harus lebih memperhatikan lagi cara menggerakkan tokoh dalam film yang sedang berjalan agar tidak terlihat seperti berjalan di dinding.

3. Berdasarkan penilaian dari teman-teman, film kartun pendek yang bertema gadget yang kami tampilkan, dikatakan bahwasanya, cerita dari film tersebut hanya melihat sisi negative dari gadget (Firman), terlalu banyak menampilkan adegan perputaran jam, serta suara dari tokoh film kartun kami terlalu bergema, namun secara keseluruhan film kartun yang kami tampilkan sudah bagus (Roni), selain itu kami juga ditanyai mengenai proses dari awal pembuatan hingga finishing film kartun pendek ini (Simson). 

LIHAT VIDEO DENGAN MENGKLIK LINK DI BAWAH INI !!!!!

Sabtu, 08 November 2014

KREATIVITAS : POHON NATAL



Ide untuk membuat pohon natal terlintas dikarenakan sebulan mendatang hari raya Natal akan tiba. Namun, sangatlah sulit untuk mencari pohon natal yang sedang dipasaran. Pohon natal ini berukuran sedang untuk dipajang dimeja. Mengapa ukuran sedang? Karena, apabila pohon natal yang besar, dapat dibeli dipasaran, juga terkadang sangat banyak orang ingin memiliki pohon natal tetapi tidak mempunyai daerah yang memadai dirumahnya. Maka, dapat dibuat pohon natal ukuran sedang untuk pajangan meja.




BAHAN
  1. Kawat
  2. Hiasan Natal (Rumbai-rumbai berwarna ukuran kecil dan besar serta lonceng)
  3. Origami
  4. Benang
  5. Kotak
  6. Gabus
  7. Pita
  8. Gunting
  9. Lem

CARA MEMBUAT
  1. Potong gabus hingga seukuran dengan kotak yang digunakan. Balut kotak dengan pita berwarna agar terlihat tidak terlalu polos.
  2. Tancapkan kawat diatas gabus. Usahakan kawat berdiri tegak agar dapat menjadi penyangga pohon natal.
  3. Mulai buat batang-batang pohon dengan hiasan natal (rumbai-rumbai berwarna ukuran kecil).
  4. Balutkan rumbai-rumbai berukuran besar pada tiap tingkat pohon natal agar terlihat seperti daun-daunan.
  5. Tambahan kertas origami dipotong kecil dengan berbagai bentuk dan tuliskan wishlist yang kamu inginkan didalamnya. Kemudian, gunakan benang untuk menggantung kertas tersebut pada pohon natal.
  6. Buatlah hiasan untuk ujung atas pohon natal dengan rumbai-rumbai berwarna ukuran kecil dan bentuk sesuai dengan bentuk yang anda inginkan (seperti dalam gambar : bentuk Mickey Mouse).

Nah, setelah melalui keenam tahapan tersebut, jadilah pohon natal untuk hiasan meja. Senang berbagi :)

Jumat, 24 Oktober 2014

Proyek Film Kartun

Kelompok 5
Nama Anggota Kelompok :
Dinda Rizvina Nasution (11-007)
Rizki Hasanah (11-029)
M. Rizki Nugroho (11-062)
Puspa Aryani Tantri (11-102)
Eva Brahmana (11-126)

Adapun konsep mengenai karya yang akan kami tampilkan nanti jika dikaitkan dengan empat tahap proses kreativitas (Wallas, 1926), yakni:
Tahap I (Persiapan)
-Mempersiapkan diri menyelesaikan masalah
Beberapa hari setelah mendapatkan tugas kelompok untuk membuat suatu karya yang nantinya akan ditampilkan sehabis Ujian Tengah Semester (UTS), kami memutuskan untuk merundingkan/mendiskusikan kira-kira apa yang akan kami tampilkan.

-Mencari dan menghimpun data atau informasi
Di tahap ini, kami mendapatkan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan tugas ini. Adapun hal-hal tersebut yakni, kami bebas menampilkan apa saja, dapat berbau penampilan ataupun berbentuk sebuah produk. Sebelum menampilkan tugas ini, pada tanggal 24 Oktober kami diwajibkan memposting bagaimana konsep kami nantinya. Setelah itu, kami memutuskan untuk berdiskusi guna menetapkan penampilan apa yang akan kami persembahkan kelak.

Tahap II (Inkubasi)
Ketika kami belum dapat keputusan apa yang akan ditampilkan, kami memutuskan untuk mendiamkan informasi itu sejenak.

Tahap III (Iluminasi)
Setelah berdiam diri, akhirnya salah satu anggota kelompok mendapatkan insight yaitu ingin membuat film kartun (animasi) yang kemudian diperkuat oleh anggota kelompok lainnya dengan memberikan masukan agar dalam film tersebut mengandung nilai-nilai moral dan edukasi.

Tahap IV (Verifikasi)
Akhirnya kelompok pun memutuskan untuk menampilkan film kartun (animasi) yang bukan sekedar hiburan semata namun juga memberikan nilai-nilai moral dan edukasi pada tiap penontonya.
Ketika individu ataupun kelompok memutuskan untuk membuat ataupun melakukan sesuatu pastinya ada yang melatarbelakangi mereka dalam proses pembuatannya. Kami mencoba mengemukakan latar belakang mengapa pada akhirnya kami tetapkan untuk membuat sebuah film kartun.

Latar Belakang
Televisi merupakan salah satu sumber informasi bagi tiap kalangan, termasuk di dalamnya anak-anak. Informasi-informasi yang disiarkan di televisi seharusnya dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penikmatnya. Anak-anak yang sedang berada dalam tahap eksplorasi sangat mudah untuk menginternalisasi apa yang mereka lihat dan apa yang mereka rasakan, salah satunya dari apa yang mereka lihat di televisi.

Dewasa ini, acara-acara yang disiarkan oleh televisi kurang menggambarkan sesuatu yang dapat diteladani oleh anak-anak, sebut saja acara Ganteng Ganteng Srigala, Manusia Harimau, Superboy, Bastian Steel, Cakep Cakep Sakti dan masih banyak yang lainnya, yang secara kontennya menurut kami tidak mencerminkan nilai-nilai moral dan edukasi. Sayangnya, rata-rata tayangan televisi zaman sekarang adalah acara-acara seperti ini, sehingga anak-anak tidak lagi mendapatkan sesuatu yang seharusnya mereka dapatkan. Misalkan saja, banyak-anak-anak yang menerapkan apa yang mereka lihat di televisi, seperti tragedi di Bukit Tinggi; seorang anak SD menyiksa temannya sendiri, ada juga kasus anak SD berciuman di dalam kelas.

Hal tersebut memancing kami untuk membuat sebuah karya yang dapat dinikmati oleh anak-anak juga dapat menanamkan nilai-nilai moral serta memberikan edukasi pada mereka. Karya yang akan kami buat adalah sebuah film kartun (animasi) yang kami rancang sedemikian rupa sehingga memiliki nilai-nilai moral dan edukasi. Adapun film kartun (animasi) ini merupakan kumpulan dari banyak foto yang kami ubah menjadi video stop motion.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, apabila terdapat salah pengucapan atau pun kata-kata yang kurang berkenan, kami mohon maaf. Terima kasih.

Jumat, 08 Juni 2012

Mini Proyek :)


Topik
Peran Teknologi sebagai Media Pembelajaran pada siswa SMA
Judul
Penggunaan internet dan kegunaan Proyektor bagi murid SMA Sutomo 1 

I. Pendahuluan
Tidak dapat dipungkiri bahwa kita sedang memasuki era yang tidak terlepaskan dari teknologi. Teknologi itu sendiri merupakan sesuatu yang tidak asing lagi dan banyak berperan di dalam kehidupan sehari-hari.  Teknologi merupakan suatu hal yang berkembang dan akan terus berkembang.
Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Kemudian, perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global.
Salah satu bidang yang akan kami bahas berkaitan dengan teknologi adalah pada bidang pendidikan. Teknologi dalam bidang pendidikan juga telah berkembang dengan sangat pesat. Inovasi-inovasi baru juga telah ditemukan dan sangat berperan untuk menyokong dunia pendidikan. Contoh dari pengembangan teknologi yang dapat dipergunakan di dunia pendidikan adalah media internet dan OHP (Over Head Projector). Internet merupakan salah satu media pembelajaran yang penting bagi siswa-siswa. Internet menyediakan informasi yang tidak terbatas untuk dapat dipelajari. Selain itu, peran proyektor (OHP) di dalam kelas di sekolah sudah mulai diterapkan pada beberapa sekolah-sekolah. Dengan adanya proyektor ini, proses belajar mengajar diharapkan dapat berjalan dengan lancar.

Landasan Teori
Revolusi Teknologi
Murid-murid dewasa ini tumbuh di dunia yang jauh berbeda dengan di masa ketika orang tua dan kakek mereka masih menjadi murid. Jika murid ingin siap kerja, teknologi harus menjadi bagian integral dari sekolah dan pelajaran di kelas. Revolusi teknologi adalah bagian dari masyarakat informasi dimana kita kini hidup. Orang menggunakan komputer, bolpoin, surat, dan telepon untuk berkomunikasi. Masyarakat masih mengandalkan beberapa keahlian non-teknologi seperti: ketrampilan berkomunikasi, berpikir mendalam, kreatif, dan positif. Akan tetapi, di dunia yang kini berorientasi pada teknologi, kompetensi orang semakin ditantang dan diperluas dengan cepat.
Teknologi telah menjadi bagian dari sekolah selama beberapa dekade, tetapi teknologi masih digunakan secara sederhana dan berubah dengan lamban. Namun, kini teknologi telah berubah secara drastis.

Internet
Internet adalah inti dari komunikasi melalui komputer. Sistem internet berisi ribuan jaringan komputer yang ada di seluruh dunia, menyediakan informasi yang tak terhingga yang dapat diakses oleh murid. Dalam banyak kasus, internet mengandung informasi yang lebih baru daripada buku teks. Pada tahun 2000, 98% sekolah di Amerika sudah terhubung dengan internet. World Wide Web (WWW) adalah sistem pengambilan informasi hypermedia yang menghubungkan berbagai materi internet. Semuanya dapat dilakukan dengan meng-klik gambar yang terdapat dalam layar monitor.
Website adalah lokasi individu atau organisasi di internet. Website menampilkan informasi yang dimasukkan oleh suatu organisasi ataupun individu.
Email (electronic mail) adalah bgian penting dari teknologi itu sendiri. Pesan dapat dikirim dan diterima dari individu atau dari banyak individu sekaligus.

OHP (Over Head Projector).
Peralatan ini dahulu di gunakan untuk melihat kumpulan foto atau gambar bergerak. Pada zaman sekarang ini OHP banyak digunakan di sekolah-sekolah sebagai sarana yang efektif untuk menyampaikan materi pelajaran. Hal ini di karenakan oleh kemampuan OHP untuk menginterpretasikan gambar secara efektif sehingga si pemberi materi pelajaran juga dapat menjelaskan dengan lebih detail. OHP saat ini mulai digunakan sampai ke tingkat Taman Kanak-Kanak. Hal ini memang mempermudah siswa dalam menyerap materi yang lebih beragam sekaligus menggalakan sikap malas mencatat. Kemajuan teknologi dalam bidang pendidikan yang demikian lebih cenderung terhadap bergesernya peralatan yang digunakan untuk pendidikan bagi generasi yang lebih muda.
Dengan landasan-landasan teori di atas, kami melakukan penelitian tentang peran teknologi sebagai pembelajaran dimana yang menjadi subjek peneliti kami adalah anak-anak SMA (Sekolah Menengah Atas) yang masih berkembang menuju tahap kedewasaan dengan cara pengajaran Pedagogis.

Tujuan
  1. Untuk melihat perkembangan teknologi pada dunia pendidikan
  2. Mengetahui apakah teknologi merupakan media pembelajaran yang tepat guna
  3. Mengetahui apakah Over Head Projector (OHP) yang telah ada dipergunakan dengan baik dan tepat tujuan sehingga pembelajaran menjadi efisien

Alat dan Bahan
  1. Alat tulis (kertas dan pulpen)
  2. Kamera
  3. Angket (kuisioner)
  4. Laptop
  5. Reward (berupa snack)

Subjek penelitian
20 orang murid kelas 2ipa1, 20 orang murid kelas 2ipa2, dan 17 orang murid kelas 2ipa3 

II. Analisis Data
Metode yang kami gunakan dalam menyelesaikan proyek pendidikan terhadap teknologi dan media pembelajaran adalah sebagaiberikut:
  1. Metode Survey
Metode pertama yang kami gunakan adalah dengan membagikan angket kepada ke-57 subjek kami tersebut. Angket yang kami bagikan terbagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama adalah pertanyaan yang umum seputar teknologi. Bagian kedua adalah pertanyaan seputar internet sebagai media pembelajaran. Sedangkan bagian ketiga adalah pertanyaan seputar Over Head Projector yang terdapat di dalam kelas mereka.
  2. Metode wawancara
Kami juga sempat melakukan wawancara dengan beberapa murid kelas SMA 2. Pertanyaan pertanyaan yang kami lontarkan adalah pertanyaan mengenai pendapat mereka tentang teknologi pada zaman sekarang dan apa harapan mereka ke depannya tentang teknologi di bidang pendidikan

Kalkulasi Biaya
  1. Reward (3 kotak Momogi) = Rp 25.000,-
  2. Fotokopi angket               = Rp 45.000,-
  3. Transportasi                     = Rp 25.000,-
Total                               = Rp 95.000,-

Pelaksanaan
Sekolah yang menjadi tempat pengambilan data kami adalah SMA Sutomo 1 yang terletak pada Jalan Letkol Martinus Lubis No.7, Medan. Berikut merupakan susunan pelaksanaan kegiatan kami dari pertama kali memutuskan topik proyek, sampai dengan pelaksanaanya selesai
No.
Kegiatan
Tanggal
1.
Pemilihan topik dan penentuan judul
27 April 2012
2.
Diskusi perencanaan kegiatan dan penentuan metode yang digunakan
28 April 2012
3.
Permohonan surat izin dari fakultas
1 Mei 2012
4.
Pembuatan angket
2-3 Mei 2012
5.
Pengajuan surat permohonan ke Sekolah Sutomo 1
4 Mei 2012
6.
Fotokopi angket
4 Mei 2012
7.
Pembagian angket di kelas Sutomo 1
7 Mei 2012
8.
Pembagian reward
7 Mei 2012
9.
Pembuatan poster
6 Juni 2012
10.
Evaluasi
6 Juni 2012
11.
Perhitungan angket
6 Juni 2012
12.
Posting blog
8 Juni 2012
13.
Melaporkan hasil akhir ke SMA Sutomo 1
9 Juni 2012

Hasil Proyek
Dalam proyek ini, kami merencanakan untuk membagi angket kami ke 60 subjek di kelas IPA 1 sampai dengan kelas IPA 3, namun karena kesalahan teknis yang diperbuat, angket yang terkumpul hanya 57 angket. Jadi 57 hasil dari survey inilah yang akan kami teliti lebih lanjut. Adapun hasil dari respon dan juga pertanyaan-pertanyaan dari kelompok kami akan kami sajikan dalam tabel berikut:

BAGIAN 1 – PERAN TEKNOLOGI
No
Pertanyaan
S
N
TS
1
Peran teknologi pada zaman sekarang sudah sangat berkembang
71,9%
22,8%
5,26%
2
Teknologi memegang peranan penting dalam dunia pendidikan
73,6%
26,3%
0%
3
Saya sebagai siswa harus mengikuti perkembangan teknologi
73,6%
26,3%
O%
4
Peran teknologi di dunia pendidikan harus dimaksimalkan
68,4%
31,5%
0%
5
Teknologi sangat membantu saya selama ini
75,4%
24,56%
0%
6
Saya adalah siswa yang gaptek
1,75%
50,8%
47,3%
7
Saya sudah cukup mengikuti perembangan teknologi
22,8%
71,9%
5,26%
8
Teknologi seharusnya lebih dicanggihkan lagi
64,9%
35,08%
0%
9
Teknologi sudah sepatutnya digunakan di dunia pendidikan
80,7%
19,3%
0%
10
Saya selalui mengetahui terobosan terobosan baru di dalam dunia teknologi
17,5%
68,4%
14,1%
11
Teknologi adalah raja pada masa sekarang
38,5%
38,5%
22,8
12
Saya sangat beruntung terlahir pada masa yang serba canggih seperti sekarang ini
45,6%
47,3%
7,01%
13
Saya bahagia karena sistem pendidikan sekarang banyak melibatkan internet
52,6%
47,3%
0%
14
Saya yakin bahwa teknologi akan berkembang lebih pesat lagi terutama di bidang pendidikan dan akan ada terobosan baru yang jauh lebih bermanfaat
80,7%
17,5%
1,75%
15
Saya tidak merasa takut dengan perkembangan teknologi
40,4%
50,8%
8,78%

BAGIAN II- INTERNET
No
Pertanyaaan
S
N
TS
1
Saya sering menggunakan internet untuk mengerjakan PR saya
38,5%
50,8%
10,5%
2
Saya merasa gelisah ketika tidak bisa mencari informasi melalui internet
26,3%
50,8%
22,8%
3
Internet adalah penyelamat para siswa
45,6%
31,5%
22,8%
4
Dengan adanya internet, saya menjadi lebih semangat dalam mengerjakan apa yang saya bisa
45,6%
40,3%
14,03%
5
Peran internet pada masa sekarang sudah cukup
21,05%
47,3%
31,5%
6
Saya mempercayai setiap informasi yang saya dapatkan dari internet
8,71%
58,89%
33,33%
7
Saya sering membuka situs situs pendidikan ketika saya sedang senggang
8,7%
56,1%%
35,08%
8
Orang tua saya sangat mendukung saya dalam menggunakan internet
22,8%
70,18%
7,08%
9
Saya belajar sendiri bagaimana caranya menggunakan internet
77,19%
15,79%
7,01%
10
Saya bisa menghabiskan waktu berjam-jam di depan internet
57,8%
28,07%
14,03%
11
Penggunaan internet seharusnya tidak dibatasi
31,5%
35,08%
33,33%
12
Internet adalah sarana yang harus dipergunakan dengan baik
91,2%
8,78%
0%

BAGIAN III – OVER HEAD PROJECTOR
No
Pertanyaaan
S
N
TS
1
Proyektor sangat membantu sekali dalam proses mengajar mengajar
54,3%
45,7%
0%
2
Saya merasa proyektor membantu saya lebih memahami apa yang diajarkan oleh guru
49,1%
49,1%
1,7%
3
Penggunaan proyektor di sekolah maish perlu dikembangkan
78,9%
17,5%
3,5%
4
Penggunaan proyektor tidak berguna bagi saya
1,75%
22,8%
75,4%
5
Penggunaan proyektor hanya menghabiskan listrik sekolah saja
1,75%
28,7%
70,17%
6
Penggunaan proyektor selain membantu murid memahami, juga membantu guru menyampaikan pelajaran
75,43%
24,56%
0%
7
Proyektor di dalam kelas merupakan sesuatu yang harus dilestarikan
70,17%
28,9%
0%
8
Saya beruntung berarda di kelas yang mempunyai proyektor
80,7%
31,5%
5,2%

Jadi hasil dari survey ketika telah kami hitung persentasenya dan setelah dilakukan wawancara dengan 2 anak SMA adalah sebagai berikut:
  • Teknologi pada zaman sekarang sudah sangat berkembang dan siswa-siswi setuju bahwa teknologi memegang peranan penting di dalam dunia pendidikan
  • Mayoritas subjek merasa bahwa mereka harus mengikuti perkembangan teknologi dan mereka tidak merasa bahwa mereka adalah muda mudi yang gaptek
  • Dengan adanya internet, para siswa akan lebih semangat dalam mengerjakan PR. Akan tetapi, dari survey yang dilakukan, mereka jarang membuka situs pendidikan ketika mereka sedang mempunyai waktu senggang. Mereka dapat menghabiskan waktu berjam-jam di internet, namun dengan membuka berbagai situs jejaring sosial juga
  • Mereka sebagai siswa yang tidak gaptek merasa tidak begitu takut dengan perkembangan teknologi sekarang ini.
  • Mereka merasa beruntung dan berharap teknologi dapat berkembang seiring dengan berjalannya waktu dan juga perkembangan di bidang pendidikan akan meningkat
  • Orang tua mereka kebanyakan tidak menentang mereka menggunakan internet, namun tidak juga membiarkan mereka bermain internet sepuasnya
  • Murid-murid yang mempunyai Over Head Projector (OVP) di dalam kelasnya merasa beruntung karena proyektor banyak membantu proses belajar mengajar
  • Mereka mengakui bahwa dengan adanya proyektor, murid akan lebih mudah menyerap pelajaran dan guru juga otomatis akan lebih mudah dalam menyampaikan materi.
  • Mereka mengharapkan adanya terobosan baru yang tak kalah bergunanya dari proyektor yang dapat mendukung proses belajar mengajar
  • Sebagai tambahan, bagi kelas di SMA Sutomo1 yang tidak memiliki proyektor akan mempunyai jadwal untuk berkunjung ke Ruang Multimedia yang menyediakan fasilitas proyektor bagi guru dan siswa dimana ruang tersebut terbuka bagi kelas manapun, selain kelas Plus yang sudah memiliki proyektor tersendiri.
Evaluasi
Proyek mini kami sempat banyak mengalami kehambatan dalam pelaksanaannya karena kita sangat susah untuk masuk ke sekolah SMA Sutomo 1. Hal ini dikarenakan agar tidak mengganggu proses belajar siswa yang di dalam. Akan tetapi, karena kami sering mengunjungi SMA Sutomo 1 demi kepentingan proyek, kami pun akhirnya dapat masuk ke dalam sekolah tersebut. Setelah kita diperbolehkan masuk, segala sesuatu juga berjalan sesuai dengan jadwal.

III. Kesimpulan
Dari hasil survey dan wawancara yang kami lakukan, kami menarik kesimpulan bahwa teknologi memang memegang peranan penting di dalam dunia pendidikan. Peranan penting tersebut akan lebih maksimal lagi bila mendapat dukungan dari sekolah-sekolah maupun anak didik suatu sekolah. Contoh sederhana yang kami gunakan adalah internet dan proyektor. Kedua teknologi ini memang berbeda aplikasinya. Namun, kedua duanya dapat digunakan untuk menyokong dan memajukan dunia pendidikan. Dengan adanya teknologi, proses belajar mengajar pun akan lebih mudah. Proyektor contohnya, mempermudah guru dan juga murid. Kami juga telah melihat dan sadar bahwa teknologi telah menjadi bagian integral dari sekolah dan pelajaran dikelas. Hal ini juga dapat menimbulkan kemajuan bagi muridnya seperti yang dikemukakan oleh Geisert & Futrell (Earle, 2002; Geisert & Futrell, 2000; Sharp, 2002)
Penggunaan teknologi harus dibarengi juga dengan keingintahuan dan upaya siswa itu sendiri. Hal ini memang sangat berbeda dengan zaman dahulu ketika orang tua dan kakek kita sedang bersekolah. Teknologi memang sudah berkembang pesat sampai saat sekarang ini.
Teknologi sebagai Media Pembelajaran siswa merupakan terobosan yang dapat dibilang baru karena penerapannya baru diterapkan beberapa dekade terakhir. Namun hal ini saja telah meninggalkan efek yang besar bagi siswa-siwa. Teknologi kedepannya diharapkan untuk dapat berkembang lebih jauh lagi dan menghasilkan hasil yang bahkan jauh lebih efektif lagi.


Poster


Testimonial
-Vilya Sutanto (111301040)
Pada proyek mini kali ini saya merasa senang pada awalnya karena diberi kesempatan untuk langsung terjun ke lapangan. Pada akhirnya saya juga tetap merasa senang karena mendapatkan pengalaman baru yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya. Tetapi, kami tetap mengalami beberapa kendala saat mengerjakan proyek tersebut karena untuk masuk ke sekolah SMA Sutomo 1 itu lumayan susah. Kami akhirnya dapat masuk setelah diberi kesempatan untuk menyerahkan surat izin kepada kepala sekolahnya. Namun apa pun itu, saya merasa puas dan proyek mini ini menyenangkan ^^

-Edberg Winson (111301046)
Saya merasa tugas mini proyek ini cukup bermanfaat dalam menambah pengalaman saya. Dikarenakan kami dituntut langsung untuk terjun kedalam lapangan untuk melakukan survey. Kendala-kendala yang kami alami adalah ribetnya untuk mendapatkan ijin untuk masuk ke sekolah tempat kami akan melakukan survey. Selain itu pihak sekolah juga memiliki jadwal mereka sendiri, sehingga kami harus mengikuti pihak sekolah tentang jadwal kapan kami akan melakukan survey, kemudian pada saat  itu kami dating pada waktu yang dijanjikan ternyata pihak dari sekolah yang seharusnya membantu kami dalam mencari subjek penelitian pada saat tersebut tidak hadir, sehingga kami pun disuruh pulang pada saat itu dan kami dihimbau untuk datang lagi keesokan harinya. Tetapi selain dari kendala-kendala tersebut secara keseluruhan survey kami menurut saya cukup menarik dan menambah pengalaman saya. 

-Puspa Aryani Tantri (111301102)
Sedikit kesan dan pesan untuk tugas proyek mini Psikologi Pendidikan ini. Ini pertama kalinya saya melakukan survey kepada siswa-siswi di sekolah. Saya merasa proyek mini sangat berkesan dan membantu kita mengenal sesuatu yang baru yang tidak pernah kita pelajari sebelumnya. Ini merupakan sebuah pengalaman baru untuk saya. Kita juga dapat mengetahui tentang peran teknologi pada zaman modern ini, dan mengetahui bagaimana sebenarnya pandangan siswa-siswi pada zaman modern ini.

Dokumentasi